Pengantar Tehnik Kimia Tekstil
Preretreatmen
Standar kain utk dicelup
1. Kekuatan tarik +/-90% dari grey
2. Daya serap 3 detik/kurang
3. kotoran habis ( kotoran alamiah dan luar )
4. derajat putih +/-85%
5. pH 6,5-9
6. Stabilitas dimensi sesuai keinginan spesifikasinya
7. pegangan seragam & lembut
Contoh alur Proses
Grey-pencukuran,penyikatan,bakarbulu-preheat setting(sintetis)-desizing-pemasakan-pengelantangan-merserizasi/kostiksasi(sintetis)-pengecapan-penyempurnaan. Kiri;intermediated heatsetting-pencelupan-post heat setting.
Polister100% langsung relaxasi tanpa bakarbulu.
A. Penghilangan bulu
1. Pencukuran (roping). Untuk serat sintetis, kain lebih halus dan mahal
2. Bakar bulu
3. Enzim(selulosa): stone washing+biopolishing(denim),disini ada pemisahan rantai
selulosa secara Molekuler. Bulu-bulunya: lebih halus,bebas pilling,lebih
lembut,dan daya serap bagus.
Standar kain utk dicelup
1. Kekuatan tarik +/-90% dari grey
2. Daya serap 3 detik/kurang
3. kotoran habis ( kotoran alamiah dan luar )
4. derajat putih +/-85%
5. pH 6,5-9
6. Stabilitas dimensi sesuai keinginan spesifikasinya
7. pegangan seragam & lembut
Contoh alur Proses
Grey-pencukuran,penyikatan,bakarbulu-preheat setting(sintetis)-desizing-pemasakan-pengelantangan-merserizasi/kostiksasi(sintetis)-pengecapan-penyempurnaan. Kiri;intermediated heatsetting-pencelupan-post heat setting.
Polister100% langsung relaxasi tanpa bakarbulu.
A. Penghilangan bulu
1. Pencukuran (roping). Untuk serat sintetis, kain lebih halus dan mahal
2. Bakar bulu
3. Enzim(selulosa): stone washing+biopolishing(denim),disini ada pemisahan rantai
selulosa secara Molekuler. Bulu-bulunya: lebih halus,bebas pilling,lebih
lembut,dan daya serap bagus.
Efek tidak ada bakar bulu
1. Pada katun, apabila kena NaOH,bulu akan lebih banyak menempel,sehingga ketika dicelup, bulu menyerap warna berbeda dengan badan kain.
2. Pada pengecapan: motif tidak tajam
3. Wetability (bulu menjebak udara), sehingga zat warna terhalang udara yg terjebak dibawah bulu.
B. Desizing
Semua kain yang akan diproses celup/ printing pasti mengandung kanji karena semua proses
Pertenunan memakai kanji( kecuali rajut). Dan kanji harus dihilangkan.
Kanji ada 2 macam :
1. Kanji alam: pati,alginate
2. Kanji sintetis :resin,(PVA,acrylic/paling banyak dipakai)derivate selulosa
a. Desizing mekanis :
1. Impegnasi: masuk dalam bak dan banyak roll pemeras.
2. Waktu :diserap & memecah kanji
3. Pencucian
4. Panas ( enzim tdk boleh >170oC dan pH =5,6-7 )
b. cara penghilangan kanji :
Perendaman : asam encer,alkali oksidator,enzim
1. Enzim > batch4jam {(C6H10O5}n +enzim -> C12H2O11 -> C6H12O6)} -> washing.
2. Asam encer > HCl / H2SO4 (encer) 70%, pad-steam100% > washing. Proses lebih
cepat, tapi ada bahayanya, kemungkinan serat oleh asam dan netralisasi dan
pencucian harus baik.
3. Dengan oksidator (NaOH,perborat). Memecah molekul kanji menjadi larut dalam
air. ( rantai molekul dipecah menjadi lebih pendek ).
4. Dengan soda api / NaOH. Jarang dipakai karena proses lama. Kain direndam
dalam air NaOH encer +/- 12 jam, kemudian dicuci panas dan dibilas.
5. Penghilangan kanji sintetis dengan air panas atau oksidator. Pad-steam-
washing.
air. ( rantai molekul dipecah menjadi lebih pendek ).
4. Dengan soda api / NaOH. Jarang dipakai karena proses lama. Kain direndam
dalam air NaOH encer +/- 12 jam, kemudian dicuci panas dan dibilas.
5. Penghilangan kanji sintetis dengan air panas atau oksidator. Pad-steam-
washing.
Pemeriksaan dgn tes KI: 10gr/ltr Kalium + 10 gr/ltr Jodium dilarutkan dalam 1 liter air. Teteskan ke kain, bila timbul warna yang menunjukan belum bersih :
1. biru masih ada kanji/amilum.
2. Ungu (dektrim).
3. merah (entro dekstrim)
4. coklat (akro dektrim)
5. Biru kehijauan (maltosa/ glukosa )
Reaksi yang ada dalam desizing :
reaksi kanji + enzim : C6H10O5 + H2O -> enzim -> C12H22O11(maltosa)
reaksi kanji + asam : C6H12O5 + H2O -> asam -> C6H12O6 ( glukosa )
reaksi kanji +dengan oksdator : m(C6H12O5)n -> On -> n(C6H10O5)m
C. Pemasakan
Pemasakan adalah proses menghilangkan kotoran internal/external.
Prinsip penyabunan:
H2C-C-COOR1(R2/H2O-R3) + 3NaOH -> HC(H2C-OH)2x-OH+R1-COONa(-R2-CooNa)(-R3-COONa)
Zat yg digunakan
NaOH/Na2CO3 : air yang digunakan kesadahan <3o OH
Dalam resep ditambah CaMg tinggi yang gunanya untuk Surfaktan (penurun tegangan permukaan/ pembasah) dan EDTA /chelating agent ( mengurangi kesadahan, mengikat Fe,Ca).
Kain rajut dan rayon ( derajat polimerisasi kapas)
Harus dalam kondisi alkali lunak: proses penetralan dengan asam. Semua komposisi serat kapas cuma selulosa saja yang di pakai, yang lain dihilangkan.
Pemasakan sutra
Tujuannya menghilangkan serisin. Serisin yaitu protein albumen tdk larut air dingin,tapi melunak pada air panas dan larut pada sabun/ alkali lemah.
Pemasakan Rayon
Rayon Viscosa dan polynosic dengan soda abu dan pembasah, rayon kupromium dengan ammonium 30%, Rayon asetat dgn sabun netral (jangan terlalu alkalis dan suhu jangan terlalu tinggi. Karena kemungkinan terjadi saponifikasi yang menyebabkan kilapnya turun.
D. Pengelantangan
Tujuan dari pengelantangan adalah menaikan derajat putih dari kain yang akan diproses.
Zat pengelantang tergantung jenis serat:
1. Selulosa : kaporit, Natrium hipoklorit (suasana asam,alkali), H2O2.
2. Regenerasi selulosa ; Natrium hipoklorit/ NaOCl, H2O2
3. Protein : NaHSO3, Na2S2O4, H2O2.
4. Sintetis:Naklorid,NaClO2,H2O2/kecuali poliamida.
5. Rayon: Natrium Asetat
Faktor yang berpengaruh dalam pengelantangan dengan H2O2:
1. Kondisi air:kesadahan
2. pH nya dalam suasana alam
3. suhu <80-85oC
stabilisator: Na Sulikat (waterglass)
kekurangan H2O2:
1. pegangan keras
2. waterglass menempel dimc./kain
3. kerak sulit hilang
4. daya serap turun
Proses Mekanisme H2O2
1. penguraian langsung :H2O2 -> H2 + On + x kalor/panas.
2. disosiasi dgn air H2O2 -> <- H+ + HO2-
3. pelepasan zat pengelantangan HO2 -> OH- + On
4. Pengeluaran zat pengelantangan dgn media alkali NaHO2 --> <-- Na + + HO-
5. dekomposisi : H2O2 -> 2H2O + O2
H2O2 banyak dipakai karena:
1. daya oksidasi kecil disbanding zat pengelantangan kain
2. tdk pakai proses anti clor
3. derajat putih yg dihasilkan stabil
4. stabilitas penyimpanan tinggi
5. berbentuk larutan dan tdk berbau
6. mudah pakai,dingin/panas
H2O2 tidak aktif mengelantang selulosa dalam suasana asam/netral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar